Hyderabad - PPI India. Perhimpunan Pelajar Indonesia
(PPI) India menanggapi serius inisiatif anggota komisi X DPR RI dalam menyusun
RUU perbukuan setelah kunjungan rombongan para wakil Rakyat tersebut ke New
Delhi, India pada tanggal 14 s.d 17 Juli 2013 lalu Tanggapan tersebut
dituangkan dengan mengadakan Seminar Internasional Sistem Perbukuan Indonesia
dan India, dengan tema Book Matters in
Indonesia and India; Its Challenges and Potentials, pada tanggal 16
November 2013 lalu yang bertempat di Hyderabad, India.
Seminar
yang dibuka secara langsung oleh Duta Besar RI untuk India Bapak Rizali
Inderakesuma ini mengundang pembicara terkenal dari Indonesia dan India. Adapun
detail seminar tersebut bisa dilihat disini: (http://ppi-india.org/catatan-hasil-international-seminar-book-matters-indonesia-india-challenges-potentials/).
Seminar tersebut juga mengundang Pembicara Utama yakni Wakil Ketua Komisi X DPR
RI, karena hasil seminar akan bermuara kepada para penyusun kebijakan, dalam
hal ini penyusun RUU. Karena satu dan lain hal, perwakilan DPR tidak hadir. Seminar
tersebut dibagi menjadi 3 sesi dan sesi terakhir merupakan formulasi dari hasil
seminar dan diskusi bedah RUU Sistem Perbukuan Indonesia. Output dari Seminar
menghasilkan Deklarasi Hyderabad, detail
deklarasi tersebut bisa dilihat disini (http://ppi-india.org/deklarasi-hyderabad-hasil-dari-seminar-internasional-sistem-perbukuan-nasional-indonesia-india16-nopember-2013/).
Deklarasi berisi Kajian Ilmiah tentang usulan dan masukan kepada pemerintah RI
khususnya tentang RUU perbukuan, sperti pemerataan hak membaca kepada seluruh
lapisan masyarakat, termasuk terjaminnya hak baca tunanetra, memberi jaminan
buku murah seperti di india, meningkatkan kesejahteraan penulis, mengharuskan
pemerintah untuk memegang kendali penuh pasar perbukuan sehingga tidak terjadi
monopoli perbukuan, meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, dan lain sebagainya,
yang selanjutnya diteruskan ke Komisi X DPR RI serta pihak-pihak terkait
pembuat kebijakan tentang Perbukuan Nasional. Rangkaian acara dalam seminar
tersebut disiarkan secara langsung oleh Radio PPI Dunia, dan dirilis oleh RRI
Pro2 FM Jakarta, serta beberapa media local di Kota Hyderabad.
Hasil
Seminar yang berupa Deklarasi Hyderabad
tersebut juga didukung penuh oleh seluruh Perhimpunan Pelajar Indonesia
Se-Dunia melalui Simposium Internasional PPI Dunia yang merupakan forum
tertinggi organisasi tersebut, yang dilaksanakan di Bangkok, Thailand pada
tanggal 27 - 30 November kemarin. Pada simpusium PPI Dunia bangkok kemarin, PPI
India melalui wakilnya sdr Wildan Muttaqin, menitipkan Deklarasi Hyderabad kepada Menpora Roy Suryo, yang berjanji akan
meneruskan deklarasi ini kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dikarenakan
Mendikbud yang dijadwalkan hadir dalam
acara tersebut ternyata berhalangan.
Deklarasi Hyderabad juga sudah disampaikan melalui
email kepada Bapak Utut Adianto selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI, namun
sampai sekarang belum mendapatkan Jawaban. Oleh Karena itu, Pelajar di India mempertanyakan
Perkembangan RUU tersebut dan mendesak agar RUU perbukuan ini segera diundangkan,
dengan mempertimbagkan Deklarasi
Hyderabad yang merupakan Kajian Ilmiah tentang usulan dan masukan kepada pemerintah
RI khususnya tentang RUU perbukuan, sehingga rakyat dapat segera menikmati buku
murah. Sebagai
bentuk apresiasi atas Deklarasi Hyderabad-PPI India yang berkaitan dengan RUU
Perbukuan di Indonesia, PPMI Pakistan menggelar seminar bertajuk “Perbukuan di
Indonesia, Tantangan dan Peluang” yang diselenggarakan di Ibnu Khaldun Hall,
IIU Islamabad Pakistan pada tanggal 21 Desember 2012, detail seminar tersebut
bisa dilihat disini (http://www.islamianews.com/component/k2/item/388-ppmi-pakistan-adakan-seminar-perbukuan.html)
Seberapa
serius para wakil rakyat kita memperjuangkan pendidikan Indonesia, terutama
terkait perbukuan di Indonesia yang merupakan jendela ilmu tersebut. Mengingat
RUU tersebut telah lama dirancang. Kita, Pelajar di India akan terus bertanya!
Semoga menjadi kado terbaik buat bangsa ini dari para wakil rakyat di Senayan yang
sedang menghabiskan beberapa bulan dari sisa jabatan mereka.
(Red. PPI India)
link terkait:
No comments:
Post a Comment